• Beranda
  • Self Help
  • Jadi Korban Ghosting, Ketahui Penyebab dan Cara Menghadapinya

Jadi Korban Ghosting, Ketahui Penyebab dan Cara Menghadapinya

Jadi Korban Ghosting, Ketahui Penyebab dan Cara Menghadapinya

Bagikan :


Menjadi korban ghosting dalam sebuah hubungan memang terasa menyakitkan. Siapa yang tak kesal jika Anda sedang dekat dengan seseorang dan menjalin hubungan intens, merasa mendapat perhatian lebih darinya, lalu mendadak ia hilang tanpa penjelasan. Sebenarnya, apa penyebab orang melakukan ghosting dan bagaimana mengatasinya?

Apa itu ghosting?

Ghosting dapat diartikan sebagai situasi dimana orang yang biasa berhubungan dekat dengan Anda, lalu ia tiba-tiba menghilang dan berhenti berkomunikasi dengan Anda tanpa penjelasan. Secara singkat ghosting dapat diartikan sebagai tindakan menghilang tanpa memberikan kejelasan. Meskipun ghosting sering dikaitkan dengan hubungan asmara, namun hal ini bisa terjadi di lingkup hubungan apa pun termasuk pekerjaan.

Alasan orang melakukan ghosting

Ada banyak alasan mengapa orang melakukan ghosting. Para ahli berpendapat bahwa orang yang melakukan ghosting umumnya ingin menghindari situasi yang tidak nyaman di antara Anda berdua. Mereka merasa bahwa ghosting adalah cara terbaik untuk menghadapi rasa tidak nyaman yang dirasakan sekaligus menunjukkan ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan baik.

Para pelaku ghosting akan merasa bahwa mereka melakukan itu karena tidak ingin menyakiti Anda atau mereka tak tahu apa yang harus dilakukan dengan hubungan Anda. Mereka tidak merasa bahwa komunikasi yang jelas merupakan kunci yang penting dalam sebuah hubungan. Selain itu, penyebab lain orang melakukan ghosting di antaranya:

  • Takut. Terkadang dalam menjalin sebuah hubungan, Anda dihantui akan ketakutan akan sesuatu yang belum pasti terjadi seperti ketakutan berkomitmen atau ketakutan ditinggalkan. Situasi ini juga dapat menyebabkan orang memilih melakukan ghosting.
  • Ingin menghindari konflik. Bagi beberapa orang, ada kalanya merasa lebih nyaman tidak pernah bertemu dan berkomunikasi dengan seseorang lagi daripada menghadapi potensi konflik atau penolakan yang terjadi jika putus cinta.
  • Bagian dari perlindungan diri. Pada sebuah hubungan yang dirasa berpotensi menjadi hubungan yang toxic, seseorang merasa bahwa ghosting merupakan satu-satunya cara untuk lepas dari hubungan tersebut.
  • Merasa tak perlu bertanggung jawab untuk memberi kejelasan.

Apa yang harus dilakukan ketika menjadi korban ghosting?

Ghosting dapat meninggalkan kesedihan mendalam bagi para korbannya. Namun, Anda harus yakin bahwa Anda mampu menghadapi situasi pahit ini. Jika Anda sedang menjadi korban ghosting, maka sebaiknya ini yang Anda lakukan:

1. Menerima situasi apa adanya

Para ahli menyarankan untuk berhenti berangan-angan dan mulai menerima bahwa ia memang berniat meninggalkan Anda tanpa kejelasan. Akan lebih mudah bagi Anda untuk menerima fakta tersebut daripada Anda terus-menerus memikirkan berbagai kemungkinan cerita di baliknya, merasionalisasi sikapnya atau memaafkan perilakunya.

2. Berhenti menyalahkan diri

Korban ghosting kerap berpikir bahwa perginya si pelaku ghosting merupakan kesalahan korban. Padahal, faktanya tidak demikian. Ingatlah bahwa ghosting umumnya bukan kesalahan atau kekurangan Anda, melainkan karena ketidakmampuan pelaku untuk mengomunikasikan perasaannya mengenai hubungan Anda.

3. Hindari menghubunginya terlebih dahulu

Apabila sikap ghosting-nya sudah berjalan beberapa lama dan ia tidak juga memberi kejelasan, maka berhenti menghubunginya dan relakan ia pergi dari kehidupan Anda.

4. Luangkan waktu untuk bersenang-senang

Untuk mengatasi kesedihan yang Anda rasakan, luangkanlah waktu untuk melakukan hal yang membuat Anda bahagia seperti mengerjakan hobi Anda, relaksasi, bersantai bersama orang terdekat, dan lain-lain. Kegiatan tersebut dapat membuat Anda merasa lebih tenang dan lebih bersemangat dalam menjalani kehidupan.

5. Bicarakan dengan ahli

Menjadi korban ghosting dapat membuat Anda trauma pada hubungan dan sulit percaya pada orang lain. Jika Anda merasa sulit menyembuhkan diri, bicarakan dengan psikolog atau psikiater untuk membantu Anda keluar dari masalah tersebut. 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 06:24